|
Perbedaan Routing Static dan Dinamic |
Perbedaan Routing Static dan Dinamic - Secara
umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yaitu:
· static router
(router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang
di setting secara manual oleh para administrator jaringan.
·
dynamic router
(router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing
secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan
saling berhubungan antara router lainnya.
Koordinasi
masing-masing Router :
·
Pada routing
statik, entri-entri dalam
forwarding table router diisi dan
dihapus secara manual, sedangkan pada
routing dinamik perubahan dilakukan otomatis melalui protokol routing.
Routing static adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan
pada jaringan komputer. Menggunakan
routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri
dalam forwarding table
di setiap router yang berada di
jaringan tersebut. Penggunaan routing
statik dalam sebuah
jaringan yang kecil
tentu bukanlah suatu masalah, hanya
beberapa entri yang
perlu diisikan pada
forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan
bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya
tidak sedikit dalam jaringan yang
besar. Apalagi jika Anda ditugaskan untuk mengisi entri-entri di seluruh router
di Internet yang jumlahnya banyak
sekali dan terus bertambah setiap hari. Tentu repot
sekali!
·
Routing dinamik
adalah cara yang
digunakan untuk melepaskan
kewajiban mengisi entri-entri
forwarding table secara
manual. Protokol routing
mengatur router-router sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan
yang lain dan
saling memberikan informasi routing
yang dapat mengubah
isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan
cara ini, router-router mengetahui
keadaan jaringan yang terakhir dan
mampu meneruskan datagram
ke arah yang benar.
Dengan kata lain, routing dinamik
adalah proses pengisian
data routing di
table routing secara otomatis.
·
Berikut ini
tabel perbedaan yang spesifik untuk kedua jenis routing:
Routing
Statik Routing Dinamik
·
Berfungsi pada
protocol IP Berfungsi pada
inter-routing protocol
·
Router tidak
dapat membagi informasi routing Router
membagi informasi routing secara otomatis
·
Routing table
dibuat dan dihapus secara manual Routing
table dibuat dan dihapus secara otomatis
·
Tidak
menggunakan routig protocol Terdapat
routing protocol, seperti RIP atau OSPF
·
Microsoft
mendukung multihomed system seperti router Microsoft
mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX
·
Kekurangan dan
kelebihan:
Statik
Routing
-
dengan menggunakan next hop
(
+ ) dapat mencegah trjadinya eror dalam meneruskan paket ke router tujuan
apabila router yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung dengan
banyak router.itu disebabkan karena router telah mengetahui next hop, yaitu ip
address router tujuan
(
– ) static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup
atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan adalah mencari
network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari
interface mana yang digunakan untuk menjangkau next hopnya.
-
dengan menggunakan exit interface
(
+ ) proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup ) karena router
akan langsung meneruskan paket ke network tujuan melalui interface yang sesuai
pada routing table
(
– ) kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika link router
terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan router mana
tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing. karena itulah, akan
terjadi eror.
routing
static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access
network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok
dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route.
recursive
route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan
exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke
tujuannya.
Dinamik
Routing Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan
ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya.
Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket
tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari
paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing
berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Apabila
jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka
perlu digunakan dynamic routing. Sebuah
dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh
protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang
secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi
situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain
tidak hanya untuk mengubah ke rute
backup bila rute utama tidak berhasil,
namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai
tujuan tersebut.
Pengisian
dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router
saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan
menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak
terpendek antara device pengirim dan device tujuan.
sumber